Ekonomi Teknik
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada
Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan proposal
tepat pada waktunya. Proposal yang saya susun berjudul “ Perancangan Instalasi
Rumah Tinggal”.
Proposal ini saya susun sebagai
tugas akhir pada matakuliah Ekonomi Teknik . selain itu saya mengharapkan agar
propsal ini dapat menjadi acuan untuk melakukan instalasi perumahan sederhana.
Penyelesaian proposal ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desy Kristyawati selaku dosen matakuliah Ekonomi Teknik.
Saya menyadari bahwa proposal ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Agar dalam penulisan
proposal selanjutnya dapat lebih baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Bekasi,
04 Februari 2019
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik
salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu
listrik merupakan energi yang ramah lingkungan, mudah dibangkitkan, disalurkan,
dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti panas, gerak,
panas dan sebagainya. Karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk industri,
rumah tangga dan lain-lain.
Oleh sebab itu sebelum menggunakan
energi listrik kita harus membuat instalasi listrik terlebih dahulu untuk
mempermudah pemakaian listrik itu sendiri dan menjaga keamanan
peralatan-peralatan elektronik menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL2000).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara merancang instalasi
listrik yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL2000) ?
2.
Bagaimana cara pemasangan komponen
instalasi listrik menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL2000) ?
1.3 Batasan Masalah
Pada
penulisan ini hanya perancangan instalasi rumah tinggal sederhana. Yaitu rumah
tinggal Type 70/135.
1.4 Tujuan
Penulisan
proposal ini untuk memenuhi tugas matakuliah ekonomi teknik.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Instalasi Listrik
Menurut
peraturan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik nomor 023/PRT/1978, pasal 1
butir 5 tentang instalasi listrik, meyatakan bahwa instalasi listrik adalah
saluran listrik termasuk alat-alatnya yang terpasang di dalam dan atau di luar
bangunan untuk menyalurkan arus listrik setelah atau di belakang pesawat
pembatas/meter milik perusahaan.
Perancangan dan pemasangan instalasi
listrik di indonesia harus mengikuti peraturan pada Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL 2000) yang bertujuan agar pengusahaan instalasi listrik
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan
instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari
kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.
2.2 Syarat-syarat Pemasangan
Instalasi Listrik
Sebelum
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu
melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah dibuat oleh perencana
berdasarkan denah rumah yang akan dipasang. Selain itu harus memenuhi
syarat-syrat dan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh PLN.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi
Rumah :
a.
Gambar situasi, yang menunjukkan dengan
jelas letak gedung atau bangunan tempat instalasi tersebut dipasang dan
rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
b.
Gambar instalasi, yaitu rancangan tata
letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana
kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor
listrik, PHB dan lain-lain.
c.
Rekaputulasi atau perhitungan jumlah
dari komponen yang akan diperlukan antaralain rekaputulasi material dan
rekaputulasi daya.
2.3 Indentifikasi Penghantar dengan
Warna
Berikut
ini kententua-ketentuan penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku menurut
Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL2000 di bawah ini :
·
Penggunaan warna loreng hijau-kuning,
digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengamanan, dan
penghantar yang menghubungkan ikatan penyama potensial ke bumi.
·
Pengunaan warna biru digunakan untuk
menandai penghantar netral atau tengah, pada instalasi dengan penghantar
netral.untuk menghindarkan kesalahan, warna biru hanya dapat digunakan untuk
maksud lain, jika pada instalasi listrik tersebut tidak terdapat penghantar
netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai
penghantar pembumian.
·
Pengunaan warna untuk pengawatan dengan
kabel berinti tunggal hanya digunakan satu warna, khusus warna hitam.
2.4 Komponen Instalasi Listrik
a. Kabel
Kabel
adalah salah satu komponen yang sangat penting pada instalasi listrik, kabel
berfungsi sebagai penghatar arus listrik.
Syarat-syrat penggunaannya :
·
Sebagai penghantar digunakan kabel
berisolasi ganda (misalnya NYM) yang terdiri atas dua atau tiga inti tembaga pejal
dengan penampang tiap intinya minimum 1,5 mm2.
·
Kabel dicabangkan dalam kotak
pencabangan dengan penyambungan yang baik.
·
Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari
0,5mm2.
·
Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan
berisolasi PVC yang terpasang secara permanen di dalam rumah harus dengan
ukuran minimal 2,5 mm2, berapapun jumlah daya listrik yang terpasang
dan hanya boleh dialiri listrik maksimal 10 A.
b.
Kotak
Kontak (Stop Kontak)
Kotak
kontak berfungsi memberi tegangan yang diperoleh dari fasa dan netral.
Syarat-syarat
penggunaannya :
·
Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas
lantai, apabila kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup.
·
Mudah dicapai tangan.
·
Di pasang sedemikian rupa, sehingga
penghantar netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.
c.
Saklar
Saklar
berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkain listrik.
Syarat-syarat
penggunaannya :
·
Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas
lantai.
·
Dekat dengan pintu dan mudah dicapai
tangan/sesuai kondisi tempat.
·
Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam
bila pemasangan lebih dari satu.
d.
MCB
Miniature
Circuit Breaker (MCB) adalah komponen yang berfungsi sebagai sistem proteksi
dalam instalasi listrik apa bila terjadi beban lebih dan hubung singkat.
Syarat-syarat
penggunaannya :
·
Memiliki ketahanan arus hubung pendek
paling tidak sama besar dengan arus hubung pendek yang mungkin terjadi
dalam sirkit yang diamankan.
·
MCB yang dipasang memiliki standar SNI.
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1 Langkah Kerja Pemasangan Instalasi Listrik
Langkah
kerja yang dilakukan pada saat instalasi listrik sebagai berikut :
a.
Melakukan survei ketempat
pemasangan instalasi rumah
b.
Melakukan inventarisasi
c.
Buat gambar single line, wearing
diagramdanpemipaan agar lebih mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang
digunakan
d.
Buat diagram
pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,DLL
e.
Lakukan pemasangan alat dan bahan
sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
f.
Lakukan pemasangan kabel sesuai
dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
g.
Berilah label-label pada kabel
tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan
phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan
h.
Uji instalasi (kabel) yang di
gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau dengan alat ukur Meiger
(alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
i.
Lakukan pemasangan bahan pada
titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan
stop kontak
j.
Periksa pada setiap stop kontak
apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika ada stop kontak yang
tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta dalam kotak sambung
k.
Periksalah pemberian group apakah
sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi.
l.
Menunggu antrian dari PLN untuk di
uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu.
m.
Serahkan proyek tersebut ke
sipemilik proyek.
3.2
Alat dan Bahan
a.
BAHAN
·
Saklar tunggal
·
Saklar seri
·
Saklar tukar
·
KWH meter
·
MCB
·
Tdos
·
Pipa elbow
·
Klem pipa
·
Sekrup
·
Fitting
·
Lampu pijar
·
Lampu TL
b.
Alat
·
Obeng minus (-)
·
Obeng plus (+)
·
Tang potong
·
Tang kombinasi
·
Tang pembulat
·
Tang pengupas
·
Gergaji besi
·
Bor
·
Tespen
·
Multimeter
3.3
Denah
3.4
Rekaputulasi Daya dan Arus
a.
Rekaputulasi
Daya Grup 1
Ruangan
|
Peralatan
|
Jumlah
|
Daya
(Watt)
|
Jumlah Daya
(VA)
|
Km.Tidur 1
|
Lampu 23 watt
|
1
|
11
|
13,75
|
Kotak Kontak
|
1
|
200
|
250
|
|
Km.Tidur 2
|
Lampu 23 watt
|
1
|
23
|
28,75
|
Kotak Kontak
|
1
|
200
|
250
|
|
Km. Mandi
|
Lampu 11 watt
|
1
|
11
|
13,75
|
R.Sholat
|
Lampu 11 watt
|
1
|
11
|
13,75
|
Total
|
|
|
456
|
570
|
Total arus adalah (570 VA : 220 V =
2,59 A )
Jadi MCB yang digunakan pada Grup 1
adalah 3 A
b. Rekaputulasi Daya Grup 2
Ruangan
|
Peralatan
|
Jumlah
|
Daya
(Watt)
|
Jumlah Daya (VA)
|
Teras
|
Lampu
15 watt
|
1
|
15
|
18,75
|
R.
Tamu
|
Lampu
23 watt
|
1
|
23
|
28,75
|
Carport
|
Lampu
15 watt
|
1
|
15
|
37,5
|
R.
Keluarga
|
Kotak
Kontak
|
1
|
200
|
250
|
Kotak
Kontak khusu AC
|
1
|
450
|
562,5
|
|
Lampu
45 Watt
|
1
|
45
|
56,25
|
|
Km.
Tidur 3
|
Lampu
23 watt
|
1
|
23
|
28,75
|
Kotak
Kontak
|
1
|
200
|
250
|
|
Dapur
|
Kulkas
|
1
|
125
|
156,25
|
Magicom
|
1
|
300
|
375
|
|
Kotak
Kontak
|
1
|
200
|
250
|
|
Taman
Belakang
|
Lampu
15 watt
|
1
|
15
|
18,75
|
Total
|
|
1611
|
2032,5
|
Total arus adalah (2032,5VA : 220 V
= 9,24 A )
Jadi MCB yang digunakan pada Grup 2
adalah 10 A
3.5 Estimasi Biaya Instalasi
Listrik
a. Biaya Bahan
No
|
Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Barang
|
Total
|
1.
|
Lampu
Philips Essential 11 watt
|
Rp.
27,200.00
|
2
|
Rp.
54,400.00
|
2.
|
Lampu
Philips Tornado 15 watt
|
Rp.
39,000.00
|
2
|
Rp.
78,000.00
|
3.
|
Lampu
Philips Essential 23 watt
|
Rp.
43,000.00
|
2
|
Rp.
86,000.00
|
4.
|
Lampu
Hannochs 45 watt
|
Rp.
62,000.00
|
1
|
Rp.
62,000.00
|
5.
|
MCB
Schneider IC60N 10 A
|
Rp.
77,000.00
|
1
|
Rp.
77,000.00
|
6.
|
MCB
Schneider IC60N 3 A
|
Rp.
85,000.00
|
1
|
Rp.
85,000.00
|
7.
|
Box
MCB
|
Rp.
40,000.00
|
1
|
Rp.
40,000.00
|
8.
|
Saklar
Tunggal Broco
|
Rp.
13,500.00
|
6
|
Rp.
81,000.00
|
9.
|
Saklar
Seri Broco
|
Rp.
16,500.00
|
3
|
Rp.
49,500.00
|
10
|
Kotak
Kontak Broco
|
Rp.
12,000.00
|
5
|
Rp.
60,000.00
|
11.
|
Kotak
Kontak Clipsal AC
|
Rp.
75,000.00
|
1
|
Rp.
75,000.00
|
12.
|
Fitting
Plafon Persegi Broco
|
Rp.
9,000.00
|
6
|
Rp.
54,000.00
|
13.
|
Kabel
NYA fasa Supreme 2,5 mm
|
Rp.
75,000.00
|
25
meter
|
Rp.
75,000.00
|
14.
|
Kabel
NYA Netral Supreme 2,5 mm
|
Rp.
75,000.00
|
25
meter
|
Rp.
75,000.00
|
15.
|
Pipa
PVC
|
Rp.
7,500.00
|
16
meter
|
Rp.
7,5000.00
|
16.
|
Sekrup
|
Rp.
4,000.00
|
2
kotak
|
Rp.
4,000.00
|
17.
|
Klem
Pipa
|
Rp.
7,000.00
|
1
kotak
|
Rp.
7,000.00
|
18
|
Kabel
Grounding Supreme 2,5 mm
|
Rp.
75,000.00
|
13
meter
|
Rp.
75,000.00
|
19.
|
T-DOS
|
Rp.
3,000.00
|
20
|
Rp.
60,000.00
|
20.
|
Elbow
|
Rp.
3,000.00
|
15
|
Rp.
45,000.00
|
Total
|
Rp.
1,150,400.00
|
(Survei
harga barang-barang di atas berdasarkan tokopedia)
b.
Total Biaya
Biaya
|
Jumlah
|
Material
|
Rp.
1,150,400.00
|
Pekerja
|
Rp.
345,120.00
|
Peralatan
Ditaksir
|
Rp.
500.000
|
Tak
terduka
|
Rp.
199,552.00
|
Total
|
Rp. 2,195,072.00
|
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembutan proposal
ini didapat untuk membuat instalasi penerangan ini harus mematuhi
standar-standar yang sudah di tentukan oleh PUIL2000 dan peraturan-peraturan
pemerintah tentang instalasi litrik.
4.2 Saran
Untuk pemasangan instalasi listrik
harus mematuhi peraturan yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Badan
Standar Nasional, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI
standar nasional Indonesia SNI 04-0225-2000.
Ø https://pensicucuik.blogspot.com/2017/10/proposal-instalasi-listrik.html
tanggal akses : 04 februari 2019.
Ø http://egsean.com/perencanaan-instalasi-listrik-rumah/
tanggal akses : 04 februari 2019.
Komentar
Posting Komentar